Apa itu Katekese dan Katekis?

Apa itu Katekese?
Katekese berasal dari kata catechein (kt. Kerja) dan catechesis (kt. Benda). Akar katanya adalah kat dan echo. Kat artinya keluar, ke arah luas dan echo artinya gema/gaung. Berarti makna profan dari katekese adalah suatu gema yang diperdengarkan/disampaikan ke arah luas/keluar. Gema dapat terjadi jika ada suara yang penuh dengan keyakinan dan gema tidak pernah berhenti pada satu arah, maka katekese juga harus dilakukan dengan penuh keyakinan dan tidak pernah berhenti pada satu arah.
Dalam konteks ini katekese dimengerti sebagai pengajaran, pendalaman, dan pendidikan iman agar seorang kristen semakin dewasa dalam iman, jadi katekese biasanya diperuntukan bagi orang-orang yang sudah dibaptis di tengah umat yang sudah kristen. Namun pada prakteknya, terutama pada masa Gereja Purba, katekese dimengerti sebagai pengajaran bagi para calon baptis ini merupakan arti sempit dari katekese. Sedangkan Gereja masa kini menempatkan katekese untuk pengertian yang lebih luas.
Dalam katekese dasar yang sangat diperlukan adalah Iman tentang Yesus  Kristus sendiri, sesuai dengan perintah Yesus : "Pergilah dan jadikanlah semua bangsa milik-Ku, Baptislah mereka dengan nama Bapak dan Anak dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman " (Mat 28:19-20)
Subjek dari Katakese sendiri adalah Umat manusia yang hidup di bumi. Kita diutus oleh Yesus untuk melanjutkan karya kerasulan-Nya, menumbuhkan iman dalam Gereja dan luar Gereja.


Apa itu Katekis?
Sedangkan katekis itu adalah orang yang melakukan Katekese, Katekis tidak harus orang yang tertahbis (seperti Pastor/Romo, bruder, Suster) melainkan kita semua juga bisa menjadi katekis.
Syarat untuk menjadi Katekis adalah menyadari diri bahwa saya orang beriman, hidup baik dan suka menolong, mempunyai pengetahuan yang memadai tentang Alkitab dan Ajaran Gereja, dan mempunyai niat yang kuat.
Katekis juga harus mempunyai metode yang menarik dalam menyampaikan katekese, contoh jika yang diajar itu anak kecil materi jangan berat berat dan yang sekiranya gampang dicerna anak kecil.